Gambaran Direct Antiglobulin Test Pada Inkompatibilitas
Keywords:
Autokontrol, Direct Antiglobulin test, InkompatibilitasAbstract
Transfusi darah adalah pemberian darah atau komponen darah secara langsung ke dalam sirkulasi pasien untuk mengatasi anemia, menambah volume darah, atau memperbaiki imunitas.Adanya sifat multiantigenik dari donor ke resipien dapat menyebabkan terjadinya kasus inkompatibilitas. Direct antiglobulin test (DAT) atau Direct Coombs Test dilakukan untuk mengetahui adanya antibodi yang menyelubungi membran eritrosit resipien.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran DAT pada inkompatibilitas. Penelitian ini merupakan observasional deskriptif dengan desain cross sectional dan mengambil data sampel yang inkompatibel di Unit Bank Darah RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar, dari Januari sampai Juni 2015.Terdapat 409 (7.1%) sampel inkompatibel dari seluruh (5757) sampel yang ditransfusikan. Direct Antiglobulin Test positif terbanyak pada inkompatibilitas minor yaitu 385 resipien (95,1%) dengan frekuensi jenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Rentang usia terbanyak adalah 46-55 tahun yaitu 105 resepien (25.9%). Golongan darah O yang terbanyak mengalami inkompatibilitas yaitu 138 (34.1%). Resipien dengan riwayat tidak ditransfusi 290 (71.6%). Diagnosis yang terbanyak adalah keganasan yaitu 146 resipien (36.1%). Inkompatibel minor yang lebih kecil atau sama dengan autocontrol (AC) maka darah yang masih dapat disalurkan sebanyak 370 (90.5%). Sebagai kesimpulan tipe inkompatibel minor terbanyak dari semua kantong darah yang ditransfusikan dan autokontrol semua positif. Hasil DAT positif terdapat 99 % pada inkompatibilitas dan golongan darah terbanyak adalah golongan darah O. Diagnosa terbanyak dari kelompok keganasan.